Limbah Industri Garmen
Penanganan Limbah Padat
Pada limbah padat, penanganannya dibagi menjadi beberapa cara, menyesuaikan dengan jenis limbah. Apakah limbah organik atau anorganik.
Pengelolaan limbah organik, pada umumnya dilakukan dengan cara menimbun dan diuraikan menggunakan mikroorganisme. Keberadaan mikroorganisme ini dapat membantu menjaga dan meningkatkan kesuburan tanah.
Namun, penimbulan sampah organik tidak dapat dilakukan secara sembarangan. Anda membutuhkan langkah-langkah yang tepat dan sesuai dengan kebijakan yang berlaku. Anda juga bisa menyerahkan penanganan tersebut kepada tim PT Advanced Analytics Asia (A3) Laboratories. Dapatkan penawaran disini!
Limbah padat juga bisa dikelola dengan cara insinerasi atau pembakaran. Jenis pengelolaan limbah ini pun disebut dengan proses termal. Proses penanganan insinerasi juga dapat dikatakan sebagai langkah yang optimal dalam mengurangi limbah karena mengubah menjadi abu, partikulat, dan gas sisa hasil pembakaran. Tetapi banyak industri yang enggan menggunakan sistem ini karena biaya penanganan yang besar.
Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)
Jenis limbah B3 dihasilkan dari industri yang memiliki kandungan berbahaya dan beracun. Oleh karena itu, jenis limbah dari industri tersebut perlu ditangani khusus. Pembuangan limbah berbahaya dan beracun tidak bisa dilakukan secara sembarangan atau tanpa pengolahan secara khusus.
Jika menganut pada The Environmental Protection Agency (EPA) jenis limbah B3 terbagi menjadi 4 :
Baca Juga: Kenapa Air Limbah Domestik Perlu Diuji?
Perbedaan Garmen dan Konveksi
Dari pengertian di atas, dapat dilihat bahwa terdapat perbedaan yang cukup signifikan antara garmen dan juga konveksi. Berikut simak penjelasan selengkapnya tentang perbedaan garmen dan konveksi.
Penanganan Limbah Cair
Penanganan pada limbah cair dilakukan dengan cara mengeluarkan polutan yang terdapat di dalam limbah, agar cairan yang ada di dalam limbah dapat dibuang secara bersih tanpa menyebabkan pencemaran lingkungan. Pengelolaan limbah cair dibagi menjadi tiga cara, yaitu:
Penanganan limbah secara fisika dilakukan dengan cara melakukan pemisahan material kotor dalam cairan. Ada beberapa tahapan yang dilakukan, seperti: Pengendapan, flotasi, penyerapan, dan penyaringan.
Pada pengelolaan limbah secara kimia dilakukan dengan ozonisasi, oksidasi, koagulasi, dan menukar ion. Metode kimia juga menyesuaikan pada jumlah polutan yang perlu dihilangkan dari limbah.
Penanganan limbah secara biologi dilakukan dengan mengurai polutan atau zat menggunakan mikroorganisme.
Baca Juga: Pentingnya Rutin Melakukan Pengolahan Air Limbah 6 Bulan Sekali
Dampak Terhadap Tanah
Salah satu elemen lingkungan selain air udara yang sering terdampak dari aktivitas industri adalah tanah. Limbah industri yang dibuang atau di kubur di tanah akan merusak kesuburan tanah tersebut. Sehingga akan mengganggu ekosistem tanah.
Jika tanah tersebut ditanami tumbuhan yang dapat dikonsumsi, maka polusi pencemaran tersebut akan melekat molekul-molekul pada tanaman yang berbahaya terhadap manusia.
Pengertian Limbah Industri
Limbah industri merupakan sampah industri yang dihasilkan dari proses manufaktur atau industri. Limbah ini memiliki berbagai jenis, tergantung dari produk industri yang dihasilkan. Setiap limbah yang dihasilkan oleh industri memiliki senyawa, partikel, bahan berbahaya dan beracun yang dapat berdampak pada lingkungan, manusia, serta makhluk hidup lainnya.
Penanganan atau Pengelolaan Limbah
Limbah industri perlu dikelola dengan baik. Proses penanganan dan pengelolaan limbah industri, perlu dilakukan secara penuh kehati-hatian, tanpa harus terjadinya pencemaran lingkungan yang krusial.
Setiap jenis limbah membutuhkan penanganan secara berbeda-beda. Berikut beberapa langkah yang perlu dilakukan:
Jumlah Minimum Pesanan
Perbedaan garmen dan konveksi berikutnya adalah jumlah minimum pesanan. Karena konveksi merupakan skala kecil, tentu minimum pesannya relatif kecil yakni mulai dari 1 lusin pakaian saja. Tentunya setiap konveksi memiliki kebijakan yang berbeda-beda untuk setiap pemesanan produksi pakaian.
Sedangkan untuk perusahaan garmen yang mampu memproduksi pakaian dalam skala besar, ketentuan jumlah minimum pesanannya pun relatif banyak. Misalnya memproduksi satu jenis pakaian mencapai puluhan, ratusan, hingga ribuan pcs. Namun, saat ini sudah banyak juga perusahaan garmen yang tidak menetapkan minimum order sehingga Anda bisa melakukan pemesanan produksi lebih menguntungkan.
Baca Juga: 5 Tips Memulai Usaha Grosir Jeans dan Cara Kirim yang Tepat!
Demikian informasi yang perlu Anda ketahui tentang perbedaan garmen dan konveksi dalam industri tekstil. Tentu kedua hal ini penting untuk dipahami agar Anda bisa menentukan proses produksi pakaian sesuai kebutuhan.
Jika membutuhkan produksi pakaian dalam skala besar, mungkin mengandalkan perusahaan garmen bisa menjadi pilihan yang tepat. Sebaliknya, jika kebutuhan produksi Anda hanya berskala kecil saja, konveksi adalah pilihan yang cocok sesuai dengan ketersediaan budget Anda.
Memproduksi pakaian di garmen atau konveksi juga tentunya memerlukan proses pengiriman barang dengan menggunakan jasa pengiriman barang yang andal. Anda bisa menggunakan Troben dalam melayani kebutuhan ekspedisi kargo untuk pengiriman produk tekstil berskala besar.
Dilengkapi dengan fasilitas packing barang berkualitas, tentu ini dapat menjamin kualitas produk tetap terjaga. Yuk, segera download aplikasi kirim barang untuk mendukung pertumbuhan bisnis Anda bersama Troben!
Dokumen tersebut membahas tentang limbah industri farmasi, termasuk definisi limbah industri, jenis limbah (cair, padat, gas), sumber pencemaran udara, air, dan padat, serta upaya pengelolaan lingkungan seperti pemasangan cerobong asap dan instalasi pengolahan air limbah. Dokumen ini juga menjelaskan tentang limbah B3 di industri farmasi dan cara mencegah timbulnya limbah melalui eliminasi sumber pencemaran dan perencanaan produksi yang akur
Jenis Limbah Industri
Limbah industri memiliki beberapa jenis, jenis limbah ini terbagi menjadi 4 kelompok, yaitu:
Jenis limbah satu ini mungkin menjadi jenis limbah yang cukup banyak ditemukan dan sering menjadi limbah yang sering di protes oleh masyarakat yang wilayahnya terdampak. Limbah cair merupakan limbah dengan wujud cair yang dihasilkan dari kegiatan produksi pada manufaktur atau industri.
Limbah cair ini menjadi jenis limbah yang memiliki masalah paling besar, karena sering menjadi jenis limbah yang memiliki zat yang dapat mempengaruhi ekosistem maupun kesehatan manusia, jika tidak ditangani dengan tepat. Jenis zat tersebut bisa mengendap ke dalam tanah, mempengaruhi tanaman, hewan, dan manusia.
Baca Juga: Mengenal Karakteristik Limbah Cair, Nomor 3 Paling Sering Ditemui!
Limbah padat merupakan jenis limbah yang dihasilkan dari proses pengolahan industri maupun tempat-tempat umum. Jenis limbah padat muncul dari sisa-sisa produksi yang tidak terpakai, jenis bubur, dan lumpur dari hasil industri termasuk kelompok limbah padat.
Selain itu, limbah padat hasil produksi terbagi menjadi dua jenis, yaitu organik kayu, karton, atau kertas. Serta anorganik besi, plastik, dan puing dari konstruksi.
Jenis limbah gas juga menjadi bagian limbah yang cukup berbahaya bagi lingkungan jika tidak ditangani dengan baik. Limbah gas ini adalah limbah yang bersumber dari pembakaran proses produksi, umumnya limbah ini keluar dari cerobong asap pabrik.
Dampak dari limbah gas yang tidak ditangani dengan baik akan berpengaruh terhadap pencemaran udara yang berdampak buruk terhadap makhluk hidup di sekitar. Adapun golongan dari limbah gas adalah asap pabrik, kebocoran gas, pembakaran pabrik, kelebihan gas metana, karbon monoksida, dan hidrogen peroksida.
Dampak Limbah Industri
Limbah industri tidak bisa dikelola dengan sembarangan. Perlu penanganan khusus agar tidak berdampak pada lingkungan atau kehidupan di sekitar. Untuk mengetahui kesiapan kadar limbah tersebut dibuang, tentu memerlukan pengukuran lebih lanjut.
Pengukuran ini harus dilakukan dengan pihak eksternal, karena industri tidak diperkenankan untuk mengukur sendiri. Salah satunya dengan menggunakan layanan uji dari Laboratorium Lingkungan.
Adapun beberapa dampak limbah industri menyebabkan pencemaran lingkungan adalah:
Membuang limbah secara sembarangan tanpa melakukan uji analisis maupun monitoring akan berdampak pada ekosistem air tersebut serta dapat berdampak pada Kesehatan manusia, jika air yang sudah tercemar tersebut dikonsumsi. Pembuangan limbah secara sembarangan juga menjadi bagian dari pencemaran air, baik itu di sungai maupun di laut.