Slot88Resmi Bid

Slot88Resmi Bid

Perbedaan Bid dan Offer dalam Transaksi Saham?

Perbedaan utama antara “bid” dan “offer” dalam transaksi saham terletak pada posisi dan harga yang mereka masing-masing wakili dalam perdagangan. Berikut adalah poin-poin penting yang membedakan kedua istilah ini:

Indikasi Likuiditas

Saham dengan banyak bid dan offer yang dekat satu sama lain biasanya lebih likuid, yang berarti saham tersebut dapat diperdagangkan dengan mudah tanpa pergerakan harga yang signifikan.

Saham dengan spread bid-ask yang lebar mungkin kurang likuid, menandakan potensi kesulitan dalam menjalankan transaksi tanpa mempengaruhi harga.

Secara keseluruhan, pemahaman tentang bid dan offer penting untuk siapa saja yang terlibat dalam perdagangan saham, karena memberikan wawasan tentang dinamika penawaran dan permintaan di pasar serta membantu dalam mengevaluasi likuiditas dan potensi pergerakan harga saham.

Ilustrasi Bid Offer Bid Ask

Untuk memudahkan pemahaman bid offer bid ask, kita ambil ilustrasi pada suatu hari perdagangan saham untuk saham TLKM ( Telekomunikasi Indonesia Tbk ) sebagai berikut :

Baris pertama tabel diatas memberikan informasi bagi siapa saja yang memantau layar monitor bahwa yang sudah memasukkan ( meng-inputkan ) pemesanan ( order ) sebagai berikut  :

Analisis Bid dan Offer dalam Jual-Beli Saham

Analisis bid dan offer dalam jual-beli saham adalah proses yang vital untuk investor dan trader dalam memahami dinamika pasar dan mengambil keputusan investasi yang tepat.

Berikut ini beberapa cara bagaimana bid dan offer dianalisis dan bagaimana informasi ini digunakan dalam praktik trading:

Lalu bagaimana transaksi terjadi ?

Tabel diatas memberikan informasi kepada orang-orang ( pembeli maupun penjual ) yang sudah memasukkan orderannya ke sistem. Yang belum memasukkan orderan ke sistem tetapi stand by memantau layar tentunya masih banyak. Nah, transaksi akan terjadi jika :

Selamat Datang Di Slot88Resmi, Harap Selalu Login Dan Daftar Di Link Alternatif Resmi Slot88Resmi. Perhatian!!! Harap Selalu Memeriksa Rekening Aktif Kami Sebelum Melakukan Setor Dana/Deposit

Butuh trik jitu agar proses tawar-menawar transaksi beli dan jual saham berhasil dan untung

Butuh trik jitu agar proses tawar-menawar transaksi beli dan jual saham berhasil dan untung

Bareksa.com - Dalam berinvestasi saham, Kamu tentu ingin bisa meraih cuan maksimal. Jika Kamu sudah memahami pengertian saham dan investasi saham, serta macam-macam style investasi dan tipe investor saham, maka Kamu perlu mengetahui cara untuk bid saham atau bisa diartikan permintaan atau beli, dan offer saham atau bisa diartikan penawaran atau jual.

Ibarat sedang bertransaksi di pasar tradisional, di pasar saham pun berlaku model serupa. Karena itu Kamu butuh trik jitu, agar proses tawar-menawar transaksi beli dan jual sahammu berhasil dan untung. Seperti dalam prinsip dagang, Kamu pasti ingin beli saham idamanmu di harga rendah dan nantinya menjual di harga tinggi, agar bisa cuan tinggi pula.

Meski begitu, Kamu juga perlu mempertimbangkan kondisi pasar apakah sedang bergairah atau lesu, besaran permintaan dan penawaran, serta beragam sentimen lainnya. Sebab tak jarang, seorang investor terlanjur membeli saham di harga tinggi karena mengikuti tren atau ikutan-ikutan (fomo), namun ketika ingin menjualnya harga saham tersebut malah sedang berada di level rendah, akibatnya jadi rugi.

Investasi Saham di Sini

Baca juga : Pengertian Investasi Saham, Keuntungan, Risiko dan Cara Membelinya

Bid saham adalah seorang investor mengajukan permintaan atau pembelian suatu saham di harga lebih rendah dari harga terakhirnya (last price). Sebagaimana prinsip dagang, agar bisa meraih untung, seorang pembeli akan berusaha membeli saham yang diinginkan di harga rendah. Dalam membeli saham di pasar modal, Kamu wajib menentukan harga yang diinginkan atau disebut bid price.

Contoh sederhananya adalah Kamu ingin membeli saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang pada Jumat (5/1/2024) harganya ditutup naik 0,88% atau bertambah 50 poin menjadi Rp5.750 (last price). Sebagai pembeli, tentu Kamu ingin membelinya di harga lebih rendah dari level tersebut (ngebid).

Kamu perlu menentukan berapa harga beli saham yang akan Kamu inginkan, misalnya Rp5.700 atau lebih rendah Rp50 dari last pricenya, dengan jumlah lot saham yang ingin Kamu beli misalnya 100 lot. Harga Rp5.700 itulah yang disebut sebagai bid price.

Meski begitu, perlu dicatat pembelianmu di saham BBRI seharga Rp5.700 sebanyak 100 lot tersebut akan berhasil, kalau ada penjual yang bersedia menjual di harga tersebut dengan jumlah lot memadai, sehingga statusnya bisa match (sesuai). Jika tidak, maka transaksi bidmu harus menunggu antrian sampai ada penjual yang bersedia menjual di harga tersebut dengan jumlah mencukupi.

Sumber : Bareksa Saham​

Investasi Saham di Sini

Baca juga : Ada 8 Strategi Investasi dan 9 Tipe Investor Saham, Kamu Termasuk yang Mana?

Offer saham merupakan kebalikan dari bid. Dengan demikian offer saham adalah seorang investor mengajukan penawaran atau penjualan suatu saham di harga yang biasanya di atas last pricenya. Dengan contoh saham BBRI, misalnya Kamu ingin menjual saham bank pelat merah tersebut di harga Rp5.800, atau lebih tinggi Rp50 dari last pricenya yang senilai Rp5.750 dengan jumlah 100 lot. Harga Rp5.800 itulah yang disebut offer price.

Sebagaimana dalam transaksi bid, dalam transaksi offer saham yang Kamu ajukan akan bisa berhasil dan statusnya match (berhasil), jika ada pembeli yang bersedia membeli di harga tersebut dan jumlahnya juga memadai. Jika tidak, maka transaki offer saham yang Kamu ajukan memang harus menunggu antrian sampai statusnya match.

Dalam fitur Bareksa Saham, transaksi bid atau beli saham ada di sebelah kiri atau dalam kotak hijau, sementara transaksi jual saham atau offer ada di sebalah kanan atau dalam kotak merah seperti berikut:

Sumber : Bareksa Saham

Arbitrase dan Spekulasi

Dalam beberapa kasus, investor mungkin mencoba mengambil keuntungan dari spread bid-ask yang lebar atau perbedaan harga antara bursa untuk arbitrase. Ini memerlukan pemahaman yang mendalam tentang bid dan offer serta akses ke informasi pasar real-time.

Secara keseluruhan, analisis bid dan offer adalah alat penting dalam toolkit setiap investor. Dengan memahami dinamika antara bid dan offer, serta bagaimana hal ini mempengaruhi likuiditas dan harga saham, pelaku pasar dapat membuat keputusan yang lebih tepat dan strategis dalam trading mereka.

Itulah pembahasan apa itu bid offer saham. Bila kamu mau untung dalam investasi, cobalah juga untuk mempertimbangkan investasi dalam cryptocurrency. Cryptocurrency seperti Bitcoin, Ethereum, dan lainnya telah menjadi bagian yang signifikan dari pasar keuangan global. Mereka menawarkan potensi keuntungan yang besar.

Kamu dapat mempelajari lebih lanjut cara kerja, keuntungan, dan harga crypto di sini: Market Kripto Reku.

Mengantisipasi Pergerakan Harga

Perubahan cepat dalam bid dan offer, baik dalam hal harga maupun volume, dapat menunjukkan pergerakan harga yang akan datang. Investor seringkali mencari “lonjakan” dalam aktivitas bid atau offer sebagai indikator awal pergerakan harga.

Menentukan Likuiditas Pasar

Spread antara bid dan offer memberikan indikasi langsung tentang likuiditas saham. Saham dengan spread sempit dianggap likuid, yang berarti transaksi dapat dilakukan dengan mudah tanpa mempengaruhi harga secara signifikan.

Sebaliknya, saham dengan spread lebar mungkin kurang likuid, yang dapat menyebabkan volatilitas harga yang lebih besar saat transaksi dilakukan.

Untuk memahami apa yang dimaksud dengan bid offer maupun bid ask, maka kita perlu memahami ilustrasi dari sebuah pelelangan. Perdagangan saham, perdagangan forex, perdagangan emas maupun indeks dilakukan dengan sistem lelang.

Istilah Bid Offer dipakai di perdagangan saham. Sedangkan istilah Bid Ask di pakai di perdagangan futures ( forex, emas, komoditi, indeks ). Maksud dan prinsip kerja keduanya sama.

Mengukur Sentimen Pasar (Market Depth)

Melihat jumlah bid dan offer pada berbagai level harga dapat memberikan gambaran tentang sentimen pasar.

Misalnya, banyak bid pada harga yang lebih tinggi dari harga saat ini bisa menunjukkan ekspektasi pasar yang bullish, sementara banyak offer pada harga yang lebih rendah dapat menunjukkan sentimen bearish.